Arsip Blog

Rabu, 19 Maret 2008

Puisi Djamal

Nurani Terbang Bersama Gemuruh


Pada gemuruh angin malam ini,
terdengar suara-suara kekalutan tak pernah henti
sebab ia sedang mencari ruang untuk meletakkan
kursi empuk yang berukir
suara itu seperti raungan yang siap menerjang


Jangan biarkan ia melahap semua angan serta impian
kita, yang telah terukir di dalam hati
juga terpahat disetiap lembar-lembar kerutan tubuh legam
yang selalau terbakar matahari


Ahoi, mengapa hatimu belati
dan ku ingin :
lelapmu menjadi kafan
kulitmu berbau anyir
pahatku menjadi peti
anganku adalah lahat


Oh, akulah hamba yang telah bosan dengan kata-kata
juga secerca janji yang selalu tanpa bukti


Duhai, gemuruh hadirlah ke hadapanku
menjelmalah kau menjadi malaikat
jangan kau senandungkan luka pada bait-bait angan kami
jadikanlah gemuruhmu segaris senyum
karna negeri ini telah mati dan tak tahu apa itu nurani

Rumah puisi 2008-03-19