Arsip Blog

Minggu, 12 Juli 2015

BEKERJASAMA DENGAN KOMUNITAS HOME POETRY -Komunitas-Seni-Nan-Tumpah-Pentaskan----Nilam-Binti-Malin----di-Kota-Medan.

Komunitas Seni Nan Tumpah Padang akan mementaskan teater “Nilam Binti Malin” di Gedung Teater Utama Taman Budaya Sumatera Utara, Medan, pada 7 Mei 2015. Publik seni Kota Medan bakal menikmati pertunjukan teater kontemporer yang mengombinasikan kekuatan tradisi tutur Minangkabau dengan teater modern. Menurut Mahatma Muhammad, sutradara “Nilam Binti Malin” ini pementasan di Medan ini sebagai pementasan balasan atas silaturahim peradaban dengan Komunitas Home Poetry Medan yang sebelum melakukan pementasan di Padang. “Ini pementasan silaturahim peradaban. “Nilam Binti Malin” dipentaskan di Medan atas undangan Komunitas Home Poetry. Selain pertunjukan, perbincangan terkaitkan dengan masa depan seni pertunjukan teater dengan kawan-kawan di Medan, tentu juga akan menjadi sangat penting,” kata Mahatma Muhammad dalam bincang-bincang dengan sumbarsatu.com, Selasa (28/4/2015). Dalam konsep penyutradaraannya, Mahatma Muhammad mengaku, mengimplementasikan sekaligus dua model akting, yaitu pemeranan teater konvensional barat dan pemeranan teater rakyat. “Pemain sekaligus adalah aktor (yang dimungkinkan memainkan beberapa peran masing-masingnya), pemusik, penari, hingga kru artistik; serta di beberapa bagian transisi pergantian latar tempat, kejadian, waktu dan suasana pertunjukan, sifat pementasan teater rakyat yang cenderung cair dan akrab diharapkan dapat hadir. Inovasi atau pencarian kreativitas dalam pertunjukan “Nilam binti Malin”, yaitu pengaktulisasian ulang konsep-konsep randai terhadap kebutuhan teater modern Indonesia,” katanya. Naskah yang ditulis Karta Kusumah ini, merupakan demistifikasi dari cerita rakyat Malin Kundang, yang sudah dikenal masyarakat luas, terutama di Sumatera Barat. Dan legenda ini sudah jadi mitos di tengah masyarakat di Nusantara. “Naskah “Nilam Binti Malin” menurut Karta Kusumah, tidak semata dihadirkan kembali sebagaimana lazimnya. “Saya berusaha memberi tawaran baru dalam cerita rakyat ini. Yang menjadi titik sentral dalam teks lakon bukanlah Malin Kundang, tetapi Nilam—anak perempuan Malin Kundang,” kata Karta Kusumah yang juga sebagai penyair ini. Pementasan “Nilam Binti Malin” di Medan ini merupakan produksi ke-19 Komunitas Seni Nan Tumpah. Aktor yang memainkan “Nilam Binti Malin adalah Ivan Harley, Emilya Dwi Cahya, Ecy Fitrian Fadli, Yunisa Dwiranda Yahya, Windi Fidia, Ismail Idola, Listia Khairunnisa, Chaniago Fajry, Novi Delviana, Ervira Maresha, Tenku Raja Ganesha. Musik dimainkan Uria Novita, Cut Mutia Diego, Jimmy Ferdia, Dedi Kurnia, Febri Ismanto dengan pencahayaan Efrizal “Mak Ye”, pimpro Raudah Jambak, dan awak panggung Andre Pratama, Nur Muhammad Yusuf, Rizki Asrul, Betriya Suharty, Thahirah Amatullah Dalam catatan sumbarsatu.com, Komunitas Seni Nan Tumpah merupakan kelompok seni yang sangat produktif sejak didirikan pada Desember 2009, dan menggelar pementasan perdananya sekaligus peluncuran kelompok ini pada 9 Oktober 2010. Komunitas seni independen ini didirikan Mahatma Muhammad, Yosefintia Sinta, dan Halvika Padma. Komunitas Seni Nan Tumpah menamkan dirinya sebagai paguyuban kesenian, bukan perusahaan. Kegiatannya tetap bersifat amatir, dalam pengertian para anggotanya tidak memperoleh hasil dari pergelaran sebagai penopang biaya hidup sehari-hari. “Kami mensubsidi sendiri kegiatan, sebuah ‘hobi serius’ yang dilakoni secara dedikatif, ikhlas dan gembira,” seperti tertulis dalam “kredo” kelompok ini. Nama Nan Tumpah adalah sebuah metafora yang mengartikan proses yang berkelanjutan kemudian mencapai kesempurnaan ketika ditumpahkan di atas panggung. Tentu saja untuk menumpahkan segala bentuk kreativitas di atas panggung membutuhkan proses yang sangat panjang. Dimulai ketika berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberikan pengertian, memberikan penghargaan, membuat, berpikir kritis dan memiliki kepekaan rasa sehingga kreativitas tersebut mencapai klimaksnya ketika ditumpahkan di atas panggung. - See more at: http://sumbarsatu.com/Berita/10130-Komunitas-Seni-Nan-Tumpah-Pentaskan----Nilam-Binti-Malin----di-Kota-Medan.html#sthash.PoISkgsG.dpuf

PROGRAM KERJA KOMUNITAS HOME POETRY BERITA DALAM GAMBAR SEPANJANG 2015