Puisi Djamal
Nyanyian Kematian
Malam yang kian belati
kau tetap mengibarkan sejumput
harapan
di atas menara derita
Rembulan mati ditujah mentari pagi
Mentari tak tampak lagi menari
kulihat fotonya terpajang
di sebuah lembaran berita pagi kota ini
oh, sayang Mentari di balik jeruji
tadi malam ia telah dilahap
patroli lengkap dengan senjata api
Medan, 100207
Selembar Kelamin
selembar kelamin malam ini
melambai-lambaikan gerai
dengan rengkah gontai
dan bergaun bidadari
berbibir ibu peri
selembar kelamin
mulai mencari seonggok cinta
yang terhimpit pada sela-sela
nyanyian perut yang sudah lama
menjajakan suara
Rumah puisi, 2008
KOMUNITAS HOME POETRY, lahir di gang baru, 5 Januari 2007, yang lalu. Pada sebuah rumah mungil, yang kemudian kami sebut dengan rumah puisi. Awalnya, hanya sebuah kerja penciptaan karya puisi, diskusi pun mengulasnya. Tidak mengenal lelah dan resah. Terkadang kami tembus ruang dan waktu. paGi ke pagi. Ah, di rumahnya Kami, RUMAH PUISI
Arsip Blog
- Mei (9)
- Maret (1)
- Desember (3)
- November (2)
- April (1)
- April (1)
- Maret (19)
- Februari (2)
- Juli (3)
- Oktober (5)
- Januari (2)
- September (1)
- Agustus (1)
- Juni (3)
- April (2)
- Desember (3)
- Juni (1)
- Mei (1)
- Maret (2)
- Februari (2)
- Januari (1)
- Desember (1)
- Agustus (5)
- Juli (5)
- April (1)
- Maret (2)
- Februari (1)
- November (7)
- Juli (1)
- Juli (4)
- Juni (3)
- Mei (16)
- April (9)
- Maret (26)
- Februari (14)