Arsip Blog

Rabu, 19 Maret 2008

Negeri yang Terluka

Negeri yang Terluka


malam semakin menajam, setajam kata
angin terus berhembus, membelai pundakku
secangkir kopi terselip di batas lamunanku
sebotol anti nyamuk ikut menemani
seikat pesan telah kusiapkan untuk penguasa alam

penguasa alam yang di rasuki mambang
penguasa yang selalu berpenampilan buncit
penguasa ayng selalu duduk di kursi basah
penguasa yang tak pernah memahami kita
ah, sudahlah aku ingin tinggal di negeri sendiri

tanpa pemerintah
tanpa undang-undang
tanpa tikus
tanpa kecoa

ahai, betapa indah mempunyai alam yang indah
alam yang penuh bunga-bunga
alam yang penuh canda tawa
alam yang penuh makna
alam yang tanpa luka

medan, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih anda telah meninggalkan komentar yang kami butuhkan selanjutnya kami akan menghubungi anda atas apresiasi yang diberikan, Salam