Arsip Blog

Kamis, 15 Mei 2008

PANCA BUDI

Cerita Pendek Muara Tiga
Oleh: M. Yunus Rangkuti

Muara Tiga kini secara perlahan jadi perbincangan orang. Berawal dari cakap-cakap remaja sekitar lokasi, kini jadi perbincangan meluas di kalangan para turis domestik dan mancanegara. Muara Tiga kini menjadi daerah tujuan wisata di Sumatera Utara setelah Medan, Berastagi dan tentunya Danau Toba.
Sesungguhnya penduduk setempat tidak pernah terpikir Muara Tiga akan berubah. Dari kawasan sepi menjadi ramai. Bagi penduduk setempat, Muara Tiga dianggap angker. Dihuni mahluk-mahluk halus atau mahluk jadi-jadian. Keangkeran tersebut telah turun-temurun menyelimuti hati. Sejak kanak-kanak mereka telah dihantui cerita-cerita seram tentang mahluk-mahluk penghuni hutan, sungai dan tempat-tempat keramat kawasan Muara Tiga.
Kendati belum melihat atau bertemu secara langsung dengan mahluk-mahluk menyeramkan tersebut, penduduk sedemikian percaya akan hal itu. Simpang-siur cerita tentang wujud seram mahluk-mahluk tersebut, kian mengentalkan keangkeran Muara Tiga.
Siperos diyakini sebagai mahluk berwujud harimau berkaki tiga. Anggo, mahluk yang ke luar dari alam kubur. Sane, mahluk sungai yang selalu berubah wujud. Ada juga mahluk halus disebut jihin dan bunian. Menurut cerita, Siperos muncul sebagai petanda telah terjadi perbuatan maksiat, misalnya perzinahan. Oleh penduduk, mereka yang kedapatan melakukan perbuatan terkutuk itu segera diasingkan ke pedalaman hutan rimba.
Kaitan antara kemunculan Siperos dan hukum pengasingan, membuat penduduk tak berani melakukan perbuatan melanggar adat dan agama. Sekalli dua