Arsip Blog

Kamis, 21 Februari 2008

Puisi Puisi M. Yunus Rangkuti

MONOLOG DIRI /1/

Matahariku luluh pada bentang selaput malam bebintang rapuh memuram dalam kenangan masa silam. Jarum detik terus berputar kitari lingkar waktu berlalu. Detaknya mengetuki dinding sepi. Aku teriak memaki, tetapi gema itu bagai deru hujan menjamuri.
Permainanku usai, meski pertarungan belum selesai. Berkali berharap hanya sia-sia menghampa gelap tambah mendekap dan aku bagai hilang arah pada lelangkah melelah.
Matahariku luluh dan malam membungkus tubuh berkali aku terjatuh, berkali menggapai menyentuh tak jua utuh. Aku menyerah, tetapi pasrah itu bagai desau angin menyelimuti



MONOLOG DIRI /2/

Pada rentang empat puluhan entah berapa sisa waktu di sebalik lembar almanak, atau justru detak jam menunggu. Aku belum mampu merindu, sebab simpuh tak jua utuh. Selalu kuledakkan namaMu tanpa sajadah dan air mata bersalah.
Pada rentang empat puluhan alpaku terus bertambah dalam resah, amarah. Tuhan, ingin aku kembali selusuri jejak langkah memunguti karunia malu.


Deli Serdang, 05 – 07







SERENADA DIRI /1/

seperti matahari gairahmu tak henti
menjalari, meski senjaku telah tiba
pada langkah melelah
aku terbenam dalam malam membeku
kau terus memburu dalam cumbu menggebu
di ujung waktu hanya tersisa cemburu


SERENADA DIRI /2/

aku ingin selalu dicumbui
elusan lembut menjalari dari celah-celah
menggeliatku dari mimpi beku
darah gairahku mencair bulir-bulir keringat
dalam dekap hangat memacu semangat
di puncak panas membakar aku terkapar
dalam dahaga dan lapar, tapi
api cumbu belum henti aku dipacu kembali
hingga lelah mendekap di malam melelap

Deliserdang, 06 – 07








GEMURUH WAKTU MENYERGAP TAK BERJAWAB

tiada lagi tersisa bersama waktu berlalu
hanya gemuruh rindu terpendam dalam diam
kecamuknya menyiksa, ketika apa saja
menjelma jadi cerita pernah dirasa
aku menyendiri terperangkap senyap
sejuta kata merangkai bertubi tanya
menyergap tak terjawab, sebab selalu saja
diawali andai demi andai tak pasti

Deli Serdang, 2007

Biodata

M. Yunus Rangkuti lahir di Medan, 21 Maret 1966. Puisi-puisinya banyak menyebar di beberapa harian Medan. Selain itu beberapa karyanya sudah dibukukan dalam antologi bersama, seperti: ASA, DALAM KECAMUK HUJAN, TENGOK 4, AMUK GELOMBANG, JELAJAH, MEDAN PUISI, MEDAN SASTRA, MUARA TIGA, dll. Bergabung dalam komunitas FKS (forum kreasi sastra-Medan), LABSAS (laboratorium sastra), KSI (komunitas sastra indonesia-medan), GENERASI dan YA. Production. Bermukim di Desa Sampali, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. No. Kontak: 085296080344

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih anda telah meninggalkan komentar yang kami butuhkan selanjutnya kami akan menghubungi anda atas apresiasi yang diberikan, Salam