Arsip Blog

Senin, 09 November 2009

puisi andi mukly

Sudahlah Nak !

Sampai larut malam begini
kalian belum juga berhenti
meneriaki cakrawala dengan suara keras dan lantang
main umpet-umpetan dan perang-perangan
di padang-padang yang lengang
tak hirau cuaca buruk menusuk-nusuk tulang rusuk
bahkan bisa merengguk nyawa sejumlah mata
sudahlah nak !
jangan lagi muntahkan peluru-peluru itu ke tubuh saudaramu
usah lagi ledakkan mercon-mercon beraroma kematian
yang menyesakkan dada-dada dan memekakkan telinga-telinga
akan lebih baik kalian istirah
menghirup udara kedamaian
lipat dendam yang lama berdiam di balik seragam
serta redam segala amarah yang kian menyala-menyala
dan menjelaga dalam darah
sebab hanya akan membuat kalian terluka jiwa.

Medan, Februari 2009


Kepada Nyi Yang Sunyi

Masih selalu kau rindukan anak-anakmu itu, Nyi?
anak-anak yang lahir dari rahim sorga
anak-anak yang kau jaga dan besarkan
dengan gelimangan kasih sayang dan cinta
sedang mereka telah jauh pergi meninggalkanmu sendiri
menenggelamkan setitik cahaya di wajah
seakan lupa sejarah moyangnya
si sulung yang kau bilang nasibnya paling beruntung
telah mengurung rindumumu di penjara luka yang purba
sedang si bungsu yang anggap begitu tangguh
juga telah membunuh mimpi-mimpimu di sepanjang waktu
biar ! biar airmata doamu itu tumpah membasahi sejarah
agar kami dapat membaca makna dari setiap tetesnya.

Medan, Februari 2009






Sampah

Wah-wah-wah !
sampah semakin merajalela
di mana-mana sampah
di kota
di desa
di tanah-tanah
di rumah-rumah
di sekolah-sekolah
di mobil-mobil mewah
di gedung-gedung megah
bahkan merambah bangunan-bangunan bersejarah dan bertuah
wah-wah-wah !
sampah beraroma busuk menusuk
sampah berasa kelat menyengat
sampah berwarna buram mencekam
sampah berirama sumbang meradang
sampah
sampah
woi, ini sampah siapa ?

Medan, Februari 2009

Goyang

Di seberang, anak-anak wayang paling doyan goyang
goyang asyik goyang enak
lupa binik lupa anak
goyang kiri goyang kanan
rusak hati hancur iman
goyang atas goyang bawah
yang ganas mangsa yang lemah
goyang maju goyang mundur
yang kumuh kena gusur
yang kaya makin makmur
ada juga goyang patah-patah
yang bisa bikin lupa ibadah
ada goyang gergaji
yang bisa bikin malas mengaji
tinggal pilih mau yang mana ?
tapi diantara goyang kaki, tangan dan kepala
anak-anak wayang paling suka yang namanya goyang lidah
enak tenan kata wong blingsetan.

Medan, Februari 2009
Bumi Gonjang-Ganjing

Bumi gonjang-ganjing
di lorong-lorong orang-orang pada bengong
sebab dilihatnya kucing kok menggong-gong
anjing kok mengeong
sedang di kandang-kandang
bebek-bebek masih mengembek.

Medan, Februari 2009