Arsip Blog

Senin, 09 November 2009

M. YUNUS RANGKUTI

M. YUNUS RANGKUTI

INI MEDAN, KAWAN

ini medan, kawan
kota menyimpan sejuta impian, selaksa harapan
kota di mana orang-orang memburu segala tuju
bagai beribu laron menyerbu lelampu neon
dan merkuri usai hujan senja hari

ini medan, kawan
tanah deli. tanah pernah tumpah keringat, air mata
dan darah para kuli, pekerja paksa dibawa belanda
dari jawa

sendu pilu membatu di perkebunan tebu dan tembakau
manis gula tebu harum aroma tembakau adalah
isak tangis rindu yang terbelenggu

ini medan, kawan
orang-orang saling gegas jalani rutinitas tak tuntas
ruang-ruang kota dipadati bebangunan
badan jalan disesaki kendaraan dan
kemacetan adalah suguhan paling membosankan
malam hari situasi bagai tak selesai
orang-orang tak henti menari mimpi gapai pelangi
di atas sungai deli bulan menyabit pucat pasi
tebing-tebing sungai menyempit dihimpit
dinding-dinding beton

pohon-pohon mati meranggas, karena akarnya ditebas
dedahan dipangkas biar pandangan bebas lepas
ditebang, agar tak menghalang tiang pancang
gedung-gedung menjulang

sungai deli kian merana, karena segala limbah
segala sampah muntah ke sana

inilah medan, kawan
guru patimpus kini jadi situs batu, bisu
istana maimoon jadi tempat melamun
titi gantung jadi saksi murung
rumah chong afie hanya menyisa mimpi

medan, 2009