Arsip Blog

Rabu, 16 Juli 2008

Untuk Ibu yang Entah Dimana

Puisi Djamal


Untuk Ibu yang Entah Dimana

Sederet tangis bayi pecah di deretan sampah
bersama resah yang semakin menusuk
bertemankan bau semakin membusuk

“dimana ibu” dalam tangis sang bayi
dalam kesunyian ibuku berkata
“ah, kau bukan anak yang tercipta dari seorang saja
sebab telah beribu perjaka yang pernah tidur tepat di sisiku
kau bukanlah anak yang kuidamkan

“ibu, aku tak ingin hadir ke dunia ini” kelak,
resah juga sunyi akan menggelayuti
juga malamku berselimutkan dedaun kering
berbantalkan asa yang tak pernah membasah

pernah aku bertanya kepada entah
dalam permbaringan kebusukan
“dari rahim siapa aku terlahir”

tapi, aku berharap
dari rahim yang suci aku terlahir

Medan, 2008


Menyimpan Resah

Tuhan, aku slalu menanti rembulan
bersinar setiap saat

pada resah aku memintal kata yang kian membuncah
berharap ada seorang gadis merajut angan
bersamaku, walau berdarah

Tuhan, kuharap hadirkan ia
dalam denyut gelisah malamku


Medan, 2008